3. Spot placement
Caranya di samping tanaman dibuat lubang sedalam kurang lebih 5-10 cm, kemudian pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut, setelah itu ditutup dengan tanah. Aplikasi pupuk secara spot placement dapat dilakukan apabila jarak tanam cukup lebar. Pemupukan pada tanaman jagung dapat menggunakan metode ini.
Keuntungan memberi pupuk secara spot placement yaitu pupuk tidak mudah menguap dan aplikasi langsung ke dalam tanah dekat dengan akar tanaman. Kelemahannya ialah waktu yang diperlukan cukup lama, takaran pupuk diatur agar seragam tiap lubangnya.
Pemupukan lewat daun atau foliar application, yaitu pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa seperti hand sprayer. Jika area budidaya lebih luas, dapat digunakan knapsact sparayer. Aplikasi dilakukan untuk daun bagian bawah, agar nutrisi dapat mudah diserap oleh stomata daun.
Itulah berbagai cara pemupukan untuk tanaman budidaya yang banyak digunakan,Logo
Terpercaya Karena Kualitas
Menerapkan 5 TEPAT: Konsep Dasar dalam Pemupukan Berimbang
May 06, 2024 | Penulis: Rizqina Aulia
Menerapkan 5 TEPAT: Konsep Dasar dalam Pemupukan Berimbang
Dalam dunia pertanian, pemupukan berimbang ibarat menyusun menu makanan sehat untuk tanaman. Seperti manusia yang membutuhkan beragam nutrisi dari nasi, sayur, dan daging, tanaman juga memerlukan kombinasi nutrisi yang berbeda untuk pertumbuhan terbaiknya. Strategi pemupukan berimbang ini melibatkan pemberian nutrisi yang diperlukan tanaman dengan memperhatikan beberapa aspek penting.
Bayangkan jika kita hanya memberikan satu jenis makanan, misalnya hanya nasi tanpa sayuran atau protein, tentu ini tidak akan mendukung pertumbuhan yang sehat. Oleh karena itu, tanaman juga membutuhkan berbagai jenis nutrisi yang berbeda untuk tumbuh dengan baik. Pendekatan pemupukan berimbang ini bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara seimbang dan efisien, memastikan bahwa setiap aspek nutrisi diberikan pada waktu yang tepat, dengan jenis yang tepat, dosis yang tepat, cara yang tepat, dan tentunya dengan pertimbangan ekonomi yang tepat.
Konsep Dasar Pemupukan Berimbang
Konsep pemupukan berimbang adalah cara untuk mengatur pemberian pupuk agar efisien dan efektif dalam pertanian. Rumus “NR = CNR + Other Losses” adalah bagian dari konsep ini.
– NR: Nutrient Requirement (Hara yang diperlukan)
– CNR: Crop Nutrient Removal (Hara yang terangkut tanaman)
– Other Losses: Kehilangan Hara
Bayangkan ini seperti memberi makan tanaman. NR adalah seberapa banyak makanan yang seharusnya tanaman makan, CNR adalah seberapa banyak makanan yang sebenarnya dimakan oleh tanaman, dan Other Losses adalah makanan yang hilang atau tidak dimakan oleh tanaman karena beberapa faktor seperti pencucian (leaching), aliran permukaan (runoff), penguapan (volatilization), dan pengikatan (fixation).
Menerapkan 5 TEPAT dalam Pemupukan
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, pemupukan yang tidak tepat dapat berdampak negatif baik terhadap tanaman maupun lingkungan. Oleh karena itu, penerapan prinsip 5 TEPAT dalam pemupukan menjadi bagian yang harus diperhatikan untuk mencapai hasil panen yang optimal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
1. Tepat Waktu
Tepat waktu mengacu pada pemberian pupuk yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Setiap fase, mulai dari pertumbuhan awal hingga fase berbuah, memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Misalnya, pada fase vegetatif, tanaman memerlukan lebih banyak nitrogen untuk pertumbuhan daun dan batang, sedangkan pada fase generatif, fosfor dan kalium lebih dibutuhkan untuk pembentukan buah dan biji.
2. Tepat Jenis
Tepat jenis pupuk sangat bergantung pada ‘selera’ nutrisi spesifik setiap jenis tanaman. Pemilihan jenis pupuk yang sesuai akan memastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal.
3. Tepat Dosis
Tepat dosis merupakan penyesuaian jumlah pupuk berdasarkan kebutuhan nyata tanaman dan kondisi kesuburan tanah. Analisis tanah dapat memberikan informasi tentang nutrisi yang sudah ada dalam tanah, sehingga petani dapat menentukan dosis pupuk yang tepat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan nutrisi.
4. Tepat Cara
Tepat cara aplikasi pupuk menentukan efektivitas penyerapan nutrisi oleh tanaman. Metode seperti penyemprotan daun atau penaburan langsung ke tanah harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi tanah untuk memastikan distribusi nutrisi yang merata.
5. Tepat Ekonomi
Tepat ekonomi berkaitan dengan pengelolaan biaya pemupukan yang efisien. Petani harus mempertimbangkan biaya pemupukan dengan potensi peningkatan hasil panen, sehingga dapat mencapai efisiensi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas hasil panen.
Dengan menerapkan prinsip 5 TEPAT, petani dapat mencapai pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. Pemupukan yang seimbang tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, tetapi juga menjaga kesehatan tanah dan lingkungan sekitar untuk jangka panjang, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendukung keberlanjutan sumber daya alam. ..Harga Lebih Mahal: Pupuk jenis ini biasanya lebih mahal dibandingkan pupuk biasa karena proses produksinya yang lebih kompleks.
Waktu Efek yang Lebih Lama: Tanaman mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan dampak yang signifikan dari penggunaan SRF, terutama pada fase awal pertumbuhan.
Perbandingan Antara Pupuk Cair dan Slow-Release Fertilizers
Aspek Pupuk Cair Pupuk Slow-Release
Kecepatan Aksi Cepat diserap dan tersedia untuk tanaman segera. Pelepasan nutrisi bertahap dalam waktu yang lebih lama.
Frekuensi Aplikasi Memerlukan aplikasi yang lebih sering. Aplikasi lebih jarang, biasanya sekali dalam musim tanam.
Efisiensi Penggunaan Rentan terhadap pemborosan dan pencucian. Lebih efisien dalam jangka panjang, mengurangi pemborosan.
Biaya Lebih terjangkau, tetapi memerlukan aplikasi lebih sering. Lebih mahal, tetapi lebih efisien dan tahan lama.
semoga bermanfaat!